DENGAN UPACARA BENDERA SISWA DIHARAPKAN DAPAT MEMBENTUK MINDSITE POSITIF

Senin (6/3/2023), SMKN 22 Jakarta kembali menggelar upacara pengibaran bendera. Selain bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri, kegiatan ini juga dijadikan sarana dalam membina peserta didik. Tentu saja dalam rangka membangun karakter seorang pelajar Pancasila sebagaimana amanat kurikulum merdeka. Rangkaian kegiatan seperti pengibaran bendera, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945 sejatinya memiliki makna filosofis yang besar terhadap penguatan nasionalisme.

Dalam kesempatan pagi ini, yang menjadi petugas upacara adalah siswa kelas X TKJ 2, Adapun daftar nama petugas sebagai berikut:

  1. Protokol: Sophia Hermawan
  2. Ajudan: Revan Abistha Rusmana
  3. Pancasila: Ziergi Prima Rahmansyah
  4. UUD: Fatihah Sufiyana
  5. Janji Siswa: Ratu Khairan Al Kalby Rahman
  6. Baca Doa: Muhammad Nazhan Zhafier Aly
  7. Pengibar Bendra =
  • Ridho Fabiansyah
  • David Paul Simangunsong
  • Andy Rizki Cahyadi

Danton

  1. Ilhammuzaqi
  2. Pasha Alfaraj
  3. Ahmad Fernandi setiawan

Pemimpin: Muhammad Alif Akbar

Derijen: Sindy Finda Maria Kawulur

Paduan Suara: Semua siswa yang tidak menjadi petugas

Alhamdulillah upacara dapat berjalan dengan  tertib dan lancar.

Adapun yang menajadi pembina upacara adalah: Bapak. Jessy Abdul Rahman, S.Pd  selaku wali kelasnya. Dalam amanatnya, bapak Jessy Abdul Rahman, S.Pd  menyampaikan beberapa poin pembinaan diantaranya terkait dengan:

Pertama: Jadilah Manusia Adaftif. Artinya: Jadi Manusia yang adaptif juga tercermin dari bagaimana ia bersikap dan merespon sikap orang lain yang bermacam-macam. Respon seseorang ketika ia bertemu dan bersosialisasi dengan orang yang baru ia kenal dapat menggambarkan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap perubahan hubungan sosial. Juga termasuk beradaftasi untuk selalu menjaga lingkungan tetap bersih, nyaman dan Asri, dengan cara membuang sampah pada tempat.

Kedua: Tanamkan Motivasi. Langkah awal adalah dengan mengubah pola pikir kalian, Pola pikir adalah hal penting yang memengaruhi semangat dalam belajar. Namun, kita sering kali mengabaikannya. Jika pikiran kita tidak dilatih secara berkala, kita akan mudah memasukkan perkataan orang lain ke dalam pola pikir. Seorang pakar dunia mengatakan bahwa “Melatih pola pikir rata-rata menjadi pola pikir yang hebat sama dengan mengubah postur tubuh yang gemuk menjadi ramping. Jadi, rencanakan dan lakukanlah.

Tidak semua orang memiliki pola pikir yang sama. Ada orang yang memiliki pola pikir rata-rata atau pola pikir hebat. Pola pikir adalah pandangan kita akan satu hal. Pola pikir menentukan cara kita melihat diri sendiri, keadaan diri saat ini dan keadaan dunia sekitar.

Khususnya bagi kelas XII tidak, untuk menata dan merencanakan masa depan yang cerah,maka harus berani mengubah pola pikir kalian jangan suka mengulang kalimat susah, tidakmungkin, saya belum pantas, tidak bisa, mainsite seperti  itu harus segera diubah menjadi mine site positip, karena akan pola pikir tersebut adalah termasuk  virus, dan lama kelamaan  akan menggerogoti motivasi setiap orang. Maka seharusnya kalian ucapkan adalah, jika orang lain bisa kenapa saya tidak bisa. Jika berpikir bisa, maka akan ada jalan untuk menggapai mimpi besar kita.

Ketiga: Jangan Meremehkan diri sendiri. Kalian adalah orang yang akan sukses untuk menata masa depan yang lebih cerah, tapi perlu di mulai dengan 3 M,(1) Mulai diri sendiri ( 2) Mulai yang terkencil ( 3) Mulai saat ini. Bukankah setiap manusia sudah diberikan kelebihan oleh Allah Swt, yang penting saat ini marilah kita bersyukur kepadaNya, dan menggunakan kenikmatan tersebut kejalan yang tempat dan benar.

Keempat:  Untuk Kelas  X harus lebih giat lagi dalam belajarnya, agar jika kalian sudah kelas XII tinggal mereview ulang saja.

Berikut ini penulis mencoba untuk berbagi motivasi tentang, 7 Cara Agar Siswa Mempunyai Mindset Positif tentang Belajar.

dokumentasi :

Adapun beberapa cara yang dapat membangun mindset positif bagi siswa dalam belajar yang bisa dijadikan referensi Anda ketika mengajar. Berikut penjelasannya.

  1. Menyeimbangkan Pikiran

Untuk mengembangkan dan membangun mindset yang positif, siswa terlebih dahulu harus mengenal siapa dirinya, apa kemampuan yang mereka miliki, dan apa tujuannya. Selain itu, ada baiknya siswa juga mengenal bagaimana cara berpikir mereka selama proses belajar sedang berlangsung. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kinerja otak kanan dan otak kiri yang dimiliki siswa bisa berfungsi dengan baik.

  1. Mengendalikan Emosi

Selain dapat menyeimbangkan pikiran yang dimiliki siswa, mereka juga harus mampu mengendalikan emosi yang mereka punya, terutama pada pikiran negatif. Seperti yang kita ketahui bahwa emosi memiliki banyak jenisnya, seperti bahagia, sedih, tersentuh, dan bahkan marah. Emosi negatif cenderung dapat membuat keseimbangan otak dengan perasaan menjadi tidak sepadan, sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan ketika sedang belajar menurun.

  1. Memiliki Sikap Percaya Diri

Mindset yang positif berasal dari rasa percaya diri yang dimiliki setiap individu. Oleh karena itu, sangat penting untuk setiap siswa memulai proses belajarnya dengan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini dikarenakan, sikap percaya diri tersebut dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, serta menjadi sumber kekuatan mereka ketika sedang merasa kesulitan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

  1. Berteman dengan Orang-Orang yang Memiliki Pemikiran yang Positif

Lingkungan dan ruang lingkup pertemanan seseorang dapat memengaruhi cara berpikir individu tersebut. Apabila Anda ingin membentuk pola pikir yang positif, maka orang-orang yang terdapat di sekitar Anda harus memiliki cara berpikir yang sama. Namun, dengan menerapkan pola seperti ini orang-orang cenderung akan berpikir bahwa kamu adalah orang yang sombong dan pemilih. Walaupun terdengar mengesalkan, itu tidak akan menjadi masalah yang besar selama memberikan dampak yang positif bagi Anda.

  1. Mengubah Kebiasaan

Hal lain yang bisa dilakukan yaitu dengan mengubah kebiasaan buruk. Misalnya dalam hal ini siswa memiliki jam belajar yang cenderung begitu fleksibel. Dengan waktu yang fleksibel dan tidak tentu tersebut, mereka menjadi malas dan kerap kali senang mengundur waktu belajar. Oleh karena itu, siswa bisa memulainya dengan membuat schedule untuk jam belajar atau membuat to do list harian mereka di setiap hari. Selain dapat membangun mindset yang positif, siswa akan menjadi lebih produktif.

  1. Mau Menerima Kesalahan

Setiap orang yang belajar tentu saja pernah salah dan gagal. Salah dan gagal adalah jalan hidup yang pasti akan dialami setiap orang. Oleh karena itu, siswa harus belajar untuk menerima kesalahan atau kegagalan dari yang mereka alami ketika sedang belajar. Itu bukanlah masalah besar. Hal ini dikarenakan siswa bisa belajar dari kesalahan sebelumnya.

  1. Keluar dari Zona Nyaman

Cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan keluar dari zona nyaman. Seseorang kerap kali akan merasa jenuh dengan zona nyaman yang mereka punya, termasuk dalam gaya belajar. Oleh karena itu, untuk membuat mindset siswa agar tetap positif atau ingin membangunnya menjadi mindset yang positif, sebagai seorang guru  bisa mengenalkan beberapa gaya belajar asyik yang mana dapat diterapkan siswa di rumah. Ternyata mengubah pola pikir menjadi lebih positif memang bukan perkara mudah. Anda membutuhkan banyak waktu untuk bisa memberikan hasil yang maksimal.

Kata motivasi

  1. “Anak muda yang malas belajar tidak pantas untuk masa depan yang baik.”
  2. “Lakukan yang terbaik di semua kesempatan yang kamu miliki.”
  3. “Kehidupan adalah serangkaian pelajaran yang harus dialami untuk dimengerti.”
  4. “Jika kamu merasa beban mu lebih berat daripada yang lain, itu karena Tuhan melihatmu lebih kuat daripada yang lain.”

Semoga dengan kalian membaca berita dan Motivasi ini, setiap kita akan  dapat membangun mindset positif khususnya bagi siswa dalam belajar  dan umumya bagi kita semua.

About Miswan M.Ag, M.Kom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SMK Negeri 22 Jakarta