5 Cara Membersihkan Hati Menurut Konsep Islam

Hari ini adalah hari senin, 27 Maret 2023,  berarti kita sudah melaksanakan puasa Ramadhan yang kelima semoga Allah Swt selalu menerima ibadah puasa dan semua ibadah yang lainnya, dan bisa lebih istiqomah lagi dalam melaksanakan puasa yang berkualitas seperti yang dicontohkan oleh baginda kita Nabi Muhammad Saw.

Sahabatku telah sama-sama kita ketahui bahwa hari ini adalah hari pertama masuk sekolah bagi siswa/i disekolah SMKN 22 Jakarta, tapi inget ya, walau kita sedang  puasa, jangan sampai semangat kita dalam mengajar, dan belajar kendur, atau males, justru kita harus lebih semangat lagi, karena bulan ramadhan bulan mujahadah An-Nafs, seperti Rosulullah  walau berada di bulan puasa, beliau tetap banyak aktifitas yang dilakukannya, seperti melaksanakan peperanangan diantarnaya perak Badar dan perang tabuk, bahkan dalam suatu riwayat  selama dibulan Ramadhan Rosullah Saw sampai  9 kali melaksanakan peperangan, menerima delegasi-delegasi yang menyatakan masuk Islam, dan Nabi menghancurkan Masjid Dhiror yang dibangun kaum munafiq. Semoga kita bisa lebih semangat lagi khususnya bagi para siswa yang sedang menuntut ilmu.

Perlu kita ketahui bahwa hati merupakan titik central yang sangat penting, dalam tubuh kita, karena macam-macam hati didalam tubuh kita  terbagi 3 bagian, yaitu:

  • Hati sehat,
  • Hati sakit dan
  • Hati mati.

Hati yang sehat dan bersih akan membawa seseorang pada ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupannya. Semoga Allah curahkan hati yang selalu sehat kepada kita semua, amiin ya robbal, ‘alamiin.

Nah, sekarang marilah kita Analisa QS. Ar-Ra’d ayat 28. Yang terkait dengan pentingnya mengingat kepada Allah Swt sehingga hati menjadi tentram dan damai. Allah Swt Berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Jadi, jika seseorang bisa menjaga kebersihan hatinya, sudah dipastikan  ia akan terhindar dari segala penyakit hati, seperti iri, dengki, fitnah, hasut hingga khianat, ini merupakan suatu ikhtiar kita bagaimana kita bisa mengobati dari penyakit hati, semua itu butuh niat, Latihan dan istiqomah, walau terasa berat tapi pada akhirnya dengan izinkan insya Allah bisa.

Untuk lebih jelasnya, maka penulis mencoba menjelaskan 5 Langkah Jitu Munajat Magnet Rezeki, yang terdapat dikutip dari buku karangan M. Syafe’ie el-Bantanie, dikuatkan perkataan dari Iman Al-Ghazali yang berpendapat bahwa hati memiliki insting An-Nur Al-Illahi (cahaya ketuhanan) dan Al-Bashirah Al-Bathiniyah (mata batin) yang memancarkan keimanan dan kebenaran.

Maka dari itu, sudah seharusnya umat Islam menjaga kebersihan hati untuk mencapai hidup yang lebih tenteram. Simak cara membersihkan hati dalam uraian berikut.

5 Cara Membersihkan Hati

Berikut adalah 5 cara membersihkan hati, sebagaimana yang kutif dari  buku Cara Nyata Mempercepat Pertolongan Allah karangan M. Syafe’ie el-Bantanie, yaitu:

  1. Menyadari kesalahan

Setiap manusia sudah pasti tidak luput dari dosa, baik dosa yang disengaja maupun tidak sengaja, dengan menyadari berbagai kesalahan yang pernah dilakukan menjadi hal penting. Seseorang tidak akan bertaubat jika tidak menyadari kesalahannya dan tidak pernah merasa bersalah.

Menyadari kesalahan itu adalah berangkat dari ketentuan Allah Swt, dan juga akibat dari pertolonganNya,  agar bisa seperti itu, umat Islam sepatutnya memperdalam ajaran agamanya. Hal ini bertujuan agar umat Islam senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dengan penuh kesadaran dan penuh tanggung jawab.

  1. Menyesali kesalahan

Banyak orang yang berbuat salah dalam pergaulan, termasuk dosa kepada Allah, dan dosa kepada manusia tapi dari perbuatan dosa tersebut tidak menyadari dan tidak menyadari kesalahannya. Oleh sebab itu sikap menyesala kedasalahan adalah hal yang sangat penting, agar diri kita bisa bersih dari pebuatan dosa, namun Jika seseorang hanya menyadari bahwa dirinya bersalah tanpa merasa menyesal, maka orang tersebut belum dikatakan bertobat dan hatinya belum bersih. Rasulullah SAW bersabda, “Menyesal itu adalah tobat.” (HR. Abu Daud dan Hakim)

  1. Memohon ampunan kepada Allah SWT

Allah adalah  maha pengampun atas dosa hambanya, dimana dan kapan saja, serta seberapa besarkan dosa seorang hamba maka Allah Swt akan mengampuninya, seyogyanya setelah menyadari kesalahan dan menyesalinya, maka orang tersebut harus memohon ampun (bertaubat) kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar. Semakin banyak beristighfar, hati akan semakin bersih. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:

Tidak ada dosa yang besar dengan istighfar, dan tidak ada dosa yang kecil kalau diulang-ulang.” (HR. Thabrani)

  1. Berjanji tidak mengulanginya

Berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan buruk harus keluar dari hati nurani dengan jujur. Tidak hanya di mulut, tapi juga harus di dalam hati. Meskipun hanya dosa kecil, akan tetapi jika dilakukan secara berulang, tak menutup kemungkinan akan menjadi dosa besar.

  1. Menutupi kesalahan masa lalu dengan memperbanyak amal shaleh

Tanda bahwa seseorang sungguh-sungguh dalam bertaubat (membersihkan hati) adalah menebus dosa dan kesalahan dengan memperbanyak amal shaleh. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Hud ayat 114 yang berbunyi:

Artinya: “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

About Miswan M.Ag, M.Kom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SMK Negeri 22 Jakarta