Dampak dari media social di era digital

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada.

Perlu diketahui bahwa media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial yang merupakan situs dimana jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.

Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Terkait dengan banyaknya  manfaat dan tidak sedikit kerugian dari penggunaan medsos, maka hari ini, senin,  11 September 2024,  SMKN 22 Jakarta mengadakan kegiatan rutinas setiap hari senin pagi, yaitu  upacara kenaikan bendera, dengan tema: “ Dampak dari media social di era digital”.

Adapun yang menjadi petugas senin ini adalah kelas XII AKL 2, berikut adalah daftar nama para petugas:

  1. pemimpin upacara : Annisa Aulia
  2. Pengibar Bendera :
  3. Andreas Jonri L
  4. Amelya Maharani P
  5. Stanly David B
  6. Mc : Zahrah Fithriah
  7. Danton :
  8. Salwa Radhwa F
  9. Rossa Juli Yanti
  10. Aryan Sanjaya
  11. UUD : Ririn Tri Mahesa
  12. Janji Siswa : Sakinah Septiawati
  13. Doa : Raesa Rahman
  14. Pembawa Teks Pancasila : Khoerunisa Afilia
  15. Ajudan :Fitri Rachmadani
  16. Dirijen : Ayu Anggraini N

Sedangkan yang menjadi Pembina upacara kali ini adalah wali kelas XII AKL2, yaitu ibu. Frida Siallagan, S.Pd, turut hadir kepala SMKN 22 Jakarta ibu. Dra. Odah saodah, M.Pd, jajaran Wakil, dewan guru, staff TU, dan mahasiswa PPL dari UNJ dan Uhamka.

Dalam arahannya Ibu. Frida sebagai Pembina upacara mengatakan: “ Dalam era digital ini hampir semua orang pasti sudah menggunakan media sosial, tidak bisa dipungkiri, bahkan semuanya juga sudah serba online dari semua ini pasti ada dampak nya, Adapun dampak dari media sosial/digital adalah: Pertama: Akses Informasi Yang Terlalu Luas, baik aksesk dalam bidang pelajaran atau hal hal yang menyenangkan, dari kebebasan itu juga jangan lupa perlu diperhatikan beritanya harus divalidasi dan konfirmasi lagi ke Sumber yang lebih terpercaya  jangan termakan berita hoax. Karena di media sosial memang kelihatan nya serba instan padahal dibelakang nya juga tetap ada proses ini lah yang menyebabkan kemauan insan di era digital ini, memiliki daya kritis, sehingga mampu memilah, memilih mana yang bisa dikonsumsi mana yang tidak.

Kedua: Kebebasan Berekspresi, dimedia sosial semua orang bisa posting apa saja, tetapi yang diposting harus difikirkan terlebih dahulu dan gunakanlah kebebasan dengan penuh tanggung jawab pakailah kebebasan itu untuk hal hal yang baik dan penuh tanggung jawab, didunia digital kita bisa jadi siapa saja, bisa jadi apa pun itu, dunia ada di genggaman kalian, kalian bisa jadi siapa pun itu tergantung kalian yang mengaturnya. Yang menentukan hati anda, dan tangan anda.” Ujar Frida dalam sambuatannya ketika menjadi Pembina upacara ( 11/9)

Dokumentasi upacara

Menurut penulis  bahwa  media sosial telah mempengaruhi berbagai macam lini kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium). Hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat,yang mempengaruhi sistem  sosialnya, termasuk di dalamnya mengandung nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan sosial yang berdampak positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok–kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma–norma yang ada.

Dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain, dan juga akan adanya muncul ciber bullying. Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel.

Mengutif pendapat Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas fisik dan mental.

Contoh cyber bullying yang dikutip dari https://www.unicef.org  adalah:

  1. Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial
  2. Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
  3. Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
  4. Trolling – pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online
  5. Mengucilkan, mengecualikan, anak-anak dari game online, aktivitas, atau grup pertemanan
  6. Menyiapkan/membuat situs atau grup (group chat, room chat) yang berisi kebencian tentang seseorang atau dengan tujuan untuk menebar kebencian terhadap seseorang
  7. Menghasut anak-anak atau remaja lainnya untuk mempermalukan seseorang
  8. Memberikan suara untuk atau menentang seseorang dalam jajak pendapat yang melecehkan
  9. Membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah dalam menggunakan nama mereka
  10. Memaksa anak-anak agar mengirimkan gambar sensual atau terlibat dalam percakapan seksual.

Bullying secara langsung atau tatap muka dan cyberbullying seringkali dapat terjadi secara bersamaan. Namun cyberbullying meninggalkan jejak digital – sebuah rekaman atau catatan yang dapat berguna dan memberikan bukti ketika membantu menghentikan perilaku salah ini.

Jika anak kalian  menjadi korban bullying atau cyberbullying, cobalah menerapkan beberapa tips berikut ini untuk membantu anak tetap survive. Andapun bisa mengatakan hal-hal berikut kepadanya.

  1. Kamu tidak sendiri. Kamu bukanlah satu-satunya korban cyberbullying. Ternyata, masih banyak anak di luar sana yang mengalami hal serupa.
  2. Jangan dipendam sendiri. Berbicaralah padaku, ceritakan apa yang terjadi siapa tahu aku bisa membantu. Mari kita sama-sama memberitahukan kejadian ini kepada pihak sekolah agar mereka menghentikannya. Memendam perasaan sakit tak akan memperbaiki keadaan. Jika tidak mau bicara dengan Anda, suruh anak bicaralah pada teman sekolahmu atau pihak sekolah.
  3. Coba bicara dengan sahabat dekatmu. Terkadang, berbagi dengan orang lain bisa meringankan beban yang kita rasakan. Ungkapkan apa yang kamu rasakan pada temanmu dan pastikan ia menemanimu di saat-saat berat.
  4. Jangan membalas dendam. Tak ada gunanya membalas dendam seberapa pun frustasi kamu dibuatnya. Perbuatan jahat hanya akan berbuntut pada hal jahat lainnya. Yakinkan saja pada dirimu bahwa kamu seorang yang kuat dan bisa membuat keadaan jadi lebih baik.
  5. Ini bukanlah tentang kamu. Sebenarnya, pelaku cyberbullying adalah anak yang jauh dari kata happy dan percaya diri. Mereka mengolok-olok anak lain agar dirinya merasa lebih kuat karena sebetulnya dalam diri mereka tersimpan rasa tidak aman.
  6. Kamu tak bisa mengontrol mereka. Jangan ambil pusing dengan berusaha mengontrol apa yang mereka lakukan, katakan atau pikirkan, karena hal itu tidaklah mungkin. Yang bisa kamu lakukan ialah mengontrol dirimu sendiri dengan pilihan sendiri.
  7. Jangan ambil hati perkataan menyakitkan mereka. Kata-kata yang mereka ucapkan memang terasa menyebalkan, namun ingat itu hanyalah kata-kata, jangan terpengaruh. Sekali kamu mempercayai omongan sampah mereka, maka kamu sama saja dengan menyakiti dirimu sendiri, jangan teruskan.
  8. Aktiflah di kegiatan luar sekolah. Kamu pasti punya ketertarikan di bidang tertentu kan? Jangan ragu-ragu untuk menuruti hasratmu dengan mengikuti kegiatan positif di luar sekolah sehingga bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Semoga tulisan yang sederhana ini membuat kita bisa menggunakan medsos dengan bijak dan tepat, ingin kalimat bijak mengatakan, “ Tanganmu adalah masa depan mu, dan tanganmu adalah bagian kunci kebahagian masa depanmu, bijaklah menggunakan medsos semoga Allah Swt selalu membimbing kita semua. Amiin YRA.

About Miswan M.Ag, M.Kom

One comment

  1. Menuju Teknologi Futuristik

    info blog dampak sosial media di era digital penting untuk diwaspadai. Kami sangat menghargai pengetahuan tentang berbagai teknologi yang bisa diterapkan, termasuk AR Reality. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan pengalaman visual dan interaktif yang sangat inovatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SMK Negeri 22 Jakarta